Pengertian tentang Motivasi dan Teori-Teorinya
Teori-teori tentang motivasi
menurut para ahli sebagai berikut :
1.
Teori Maslow
Didalam
teori Maslow seperti yang dikutip oleh Hasibuan (2006:152) yang menyatakan
bahwa Maslow’s Need Hierarcy Theory atau Teori Hierarki Kebutuhan adalah mengikuti teori jamak
yakni seseorang berperilaku dan bekerja karena adanya dorongan untuk memenuhi
bermacam-macam kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan
seseorang itu berjenjang. Artinya, jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi,
kebutuhan tingkat kedua akan muncul menjadi yang utama. Selanjutnya jika
kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat ketiga dan
seterusnya sampai tingkat kebutuhan yang kelima.
Dasar Teori Hierarki Kebutuhan
Dasar
teori hierarki kebutuhan yakni sebagai berikut :
a. Manusia adalah makhluk
sosial yang berkeinginan selalu menginginkan lebih banyak lagi dan akan
berhenti jika akhir hayatnya tiba.
b. Suatu kebutuhan yang
telah dipuaskan tidak menjadi alat motivator bagi pelakunya, hanya kebutuhan
yang belum terpenuhi yang akan menjadi motivator.
c. Kebutuhan manusia
tersusun dalam suatu jenjang/hierarki. Adapun jenjang/ hierarki kebutuhan manusia yang dimaksud
yakni sebagai berikut: 1) Kebutuhan fisik dan biologis (Physiological Needs), bagian ini terdiri dari
kebutuhan akan sandang, pangan, papan, kesehatan dan lain-lain; 2) Kebutuhan
keselamatan dan keamanan (Safety and
Security Needs), bagian ini terdiri dari
kebutuhan perlindungan dari bahaya, ancaman dan sebagainya; 3) Kebutuhan Sosial
(Affiliation or Aceptance Needs or
Belongingness), bagian ini terdiri dari
kebutuhan akan cinta kasih, kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain
dan kelompok dan rasa kekeluargaan; 4) Kebutuhan akan penghargaan atau prestise
(Esteem or Status Needs), bagian ini terdiri dari kebutuhan kehormatan diri dan
berpartisipasi; 5) Aktualisasi Diri (Self
Actualization), bagian ini terdiri dari
penyelesaian pekerjaan secara kreativitas dan mengembangkan diri.
2.
Teori Keadilan
Teori ini dikembangkan oleh Adam yang dikutip oleh
Mangkunegara, (2005:72) yang menyatakan bahwa terdapat tiga komponen dari teori
ini yaitu sebagai berikut:
a. Input. Input adalah semua nilai yang diterima karyawan
yang dapat menunjang pelaksanaan kerja
b. Outcome. Outcome
adalah semua nilai yang diperoleh dan dirasakan karyawan, misalnya upah,
keuntungan tambahan, status symbol, pengenalan kembali, kesempatan berprestasi
untuk mengekspresikan diri
c. Comparison person.
Comparison Person adalah seorang
pegawai dalam organisasi yang sama, seorang karyawan dalam organisasi yang
berbeda atau dirinya sendiri dalam pekerjaan sebelumnya
d. Equity in equity. Menurut teori ini, puas atau tidak puasnya karyawan
adalah hasil dari membandingkan antara input-outcome
karyawan tersebut dengan perbandingan input-outcome
karyawan lainnya. Jadi, akan terdapat dua kemungkinan yaitu sebagai berikut :
=> Jika terjadi keseimbangan (equity)
Maka
karyawan tersebut mengalami kepuasan.
=> Jika terjadi ketidakseimbangan
Maka akan ada dua akibat yang terjadi yaitu
keseimbangan yang menguntungkan dirinya dan ketidakseimbangan yang
menguntungkan karyawan lain yang menjadi pembanding atau comparison person.
3.
Teori Harapan
Teori ini dikemukakan
oleh Vroom yang di kutip oleh Hasibuan (2006: 165) mendasarkan teorinya pada
tiga konsep penting yaitu sebagai berikut :
a. Harapan (expectancy).
b. Nilai (valence).
c. Pertautan (inatrumentality).
Menurut teori ini,
motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang
dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah pada hasil yang
diinginkan. Yang artinya apabila seseorang menginginkan sesuatu dan jalan telah
terbuka untuknya maka yang bersangkutan akan berusaha untuk mendapatkannya.
Akan tetapi, jika seseorang menginginkan sesuatu cukup besar, maka yang
bersangkutan akan terdorong untuk memperolehnya. Namun sebaliknya, jika harapan
memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya pun akan menjadi
rendah.
4.
Teori Motivasi Prestasi
Menurut teori ini
Hasibuan (2006:162) bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial.
Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dan dorongan
serta motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia.
Energi akan
dimanfaatkan oleh karyawan karena didorong oleh :
a. Kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat.
b. Harapan keberhasilannya.
c. Nilai insentif yang terlekat pada tujuan.
Hal
– hal yang memotivasi seseorang untuk mencapai tujuannya adalah sebagai
berikut:
a. Kebutuhan akan prestasi.
b. Kebutuhan akan afiliasi.
c. Kebutuhan kekuasaan.
Nah....Bagaimana Sobat pembaca setia sekalian.....Sekarang jadi tahu kan, tentang Apa itu Motivasi.
Komentar
Posting Komentar